9 Mar 2011

Total Quality Management Nokia


BAB I
GAMBARAN PERUSAHAAN

    A.    SEJARAH NOKIA
Nokia Corporation adalah produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia serta merupakan perusahaan terbesar di Finlandia. Kantor pusatnya berada di kota Espoo, Finlandia, dan perusahaan ini paling dikenal lewat produk-produk telepon genggamnya. Nokia memproduksi telepon genggam untuk seluruh pasar dan protokol utama, termasuk GSM, CDMA, and W-CDMA (UMTS).
Kata Nokia berasal dari nama sebuah komunitas yang tinggal di sungai Emakoski di negara Finlandia Selatan. Nokia didirikan sebagai perusahaan penggilingan pulp oleh Fredrik Idestam pada tahun 1865. Perusahaan Karet Finlandia kemudian mendirikan pabriknya di kawasan sekitarnya pada awal abad ke-20 dan mulai menggunakan merek Nokia.
Tak lama setelah usainya Perang Dunia I, Perusahaan Karet Finlandia mengakuisisi Perusahaan Penggilingan Kayu Nokia dan Perusahaan Kabel Finlandia (sebuah produsen kabel telepon dan telegraf). Ketiga perusahaan tersebut digabung menjadi Nokia Corporation pada tahun 1967. Kemudian dikembangkan menjadi mesin bubur kayu dan pembuat kertas pada tahun 1920 dan merupakan pabrik pembuat kertas terkemuka di Eropa.
Di tahun 1950-an Chief Executive Officer (CEO) Björn Westerlund meramalkan, bahwa masa depan pertumbuhan beberapa sektor bubur kayu dan kertas akan terbatas dan sebagai gantinya dibangun sebuah divisi elektronik di pabrik kabel Helsinki, dari sinilah cikal bakal mulai menjurus ke sektor seluluer. Selama 15 tahun Nokia elektronik mengalami masa percobaan dari beragam kesalahan. Akan tetapi, dari semua kesalahan dan percobaan itu, secara bertahap justru terbangun keterampilan substansial dari sekumpulan ahli yang berbakat. Tahun 1970-an Nokia dan pabrik pembuat televisi Salora bergabung untuk mengembangkan telepon genggam (telepon seluler).
Pada tahun 1980-an seluruh Salora terintegrasi menjadi Nokia. Pada saat yang sama Nokia memperoleh operasi jaringan telepon dari Perusahaan Telekomunikasi Pemerintah Televa. Namun, tidak semua usaha yang dilakukan Nokia menjadi produsen telepon seluler terkemuka di dunia berjalan sukses. Tahun 1980-an perusahaan ini membeli pabrik televisi Jerman, SEL, tetapi terpaksa meninggalkannya karena tidak berjalan mulus.
Pada awal 1981, Nokia berhasil meluncurkan produk bernama Nordic Mobile Telephony (NMT). NMT merupakan jaringan selular multinasional pertama di dunia. Karena itu, sepanjang dekade 1980-an NMT diperkenalkan ke sejumlah negara dan mendapat sambutan yang luar biasa.
Kemudian pada awal tahun 1990-an, Nokia sempat mengalami krisis, tetapi CEO yang baru, Jorma Ollila, memutuskan untuk memfokuskan pada telepon seluler dan jaringan telepon. Hasilnya, telepon GSM pertama kali di dunia muncul di Finlandia tahun 1991. Kemudian pasar telepon seluler global mulai berkembang sangat cepat pada pertengahan 1990-an dan produk Nokia menjadi yang nomor satu.
Kini sebanyak 2.100 seri ponsel Nokia mendulang sukses. Target penjualan sebanyak 500 ribu unit berhasil diraih pada 1994. Dengan tenaga kerja sebanyak 54 ribu orang, produk Nokia terjual di 130 negara. Sekarang mungkin setiap orang tau telepon seluler yang mudah dalam pengoperasiannya adalah Nokia, karena itulah moto Nokia.

  1. PERKEMBANGAN NOKIA SAAT INI
Mulai bulan Januari 2004, Nokia telah mengaktifkan struktur organisasi globalnya untuk memperkuat fokus pada pemusatan, pasar mobilitas baru dan perkembangan. Untuk mencari daerah bisnis baru dalam era Mobilitas selain terus mengembangkan kepemimpinannya dalam komunikasi suara mobile, Nokia mempunyai empat grup bisnis untuk menemukan dinamika unik dari setiap bisnis.
Ponsel menawarkan bermacam-macam ponsel yang sangat kompetitif untuk segmen pasar yang luas, dan mengembangkan ponsel untuk semua standar penting dan segmen pasar di lebih dari 130 negara. Merupakan tanggung jawab dari bisnis ponsel utama Nokia, berbasis pada teknologi WCDMA, GSM, CDMA dan TDMA. Ponsel berfokus pada fitur yang kaya, ponsel yang ditargetkan untuk pasar global.
Multimedia menghadirkan multimedia mobile untuk pelanggan dalam bentuk perangkat mobile lanjutan dan aplikasi. Produk-produknya mempunyai fitur dan fungsionalitas seperti imaging, game, musik, media dan bermacam-macam konten menarik, seperti perangkat tambahan mobile dan solusi yang inovatif.
Jaringan selalu menawarkan infrastruktur jaringan yang memimpin, teknologi dan layanan terkait, berdasarkan pada standar nirkabel utama untuk operator mobile dan service provider. Berfokus pada teknologi GSM, grup berorientasi kepemimpinan dalam jaringan radio GSM, EDGE dan WCDMA. Jaringan kami telah diinstall pada sebagian besar pasar global yang telah mengadopsi standar ini. Jaringan juga merupakan provider pemimpin dari akses broadband dan jaringan TETRA untuk pengguna profesional dalam keselamatan publik dan sektor keamanan.
Solusi Perusahaan menyediakan bermacam-macam terminal dan solusi konektivitas mobile tanpa batas pada arsitektur mobilitas end-to-end, khusus untuk membantu bisnis dan institusi worldwide meningkatkan performansi mereka melalui mobilitas yang ditingkatkan. Solusi end-to-end menawarkan bermacam-macam perangkat mobile yang dioptimalkan untuk bisnis pada front end, sampai portfolio gateway yang dioptimalkan untuk bisnis mobile pada back end meliputi: email nirkabel dan internet, mobilitas aplikasi, perlindungan pesan, jaringan privat virtual, firewall, dan perlindungan dari gangguan.












BAB II
LANDASAN TEORI

A.    KUALITAS (QUALITY)
Istilah kualitas sering digunakan untuk menggambarkan lambang-lambang seperti; kecantikan, kebaikan, kemahalan, kesegaran dan di atas semua itu, kemewahan. Karena itu, kualitas menjadi konsep yang sulit dimengerti dan hampir tidak mungkin ditangani.
Kualitas (quality) sering disamaartikan dengan mutu. Kualitas sebenarnya telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, sampai sekarang, baik di dunia industri barang atau industri jasa, belum ada definisi yang sama tentang kualitas. Definisi kualitas yang diterima secara umum mencakup elemen-elemen berikut :
1.      Mempertemukan  harapan pelanggan (customer),
2.      Menyangkut aspek produk, servis, orang, proses dan lingkungan, dan
3.      Kriteria yang selalu berkembang yang berarti bahwa sebuah produk  sekarang termasuk berkualitas, tetapi di lain waktu mungkin tidak lagi berkualitas.
Jadi, kualitas adalah sesuatu yang dinamis yang selalu diasosiasikan dengan produk, servis, orang, proses, dan lingkungan.
Standar kualitas itu  meliputi dua, yaitu; kualitas yang didasarkan pada standar produk/jasa dan kualitas yang didasarkan pada pelanggan (customer). Kualitas yang didasarkan pada produk/jasa, memiliki beberapa kualifikasi:
1.      Sesuai dengan spesifikasi,
2.      Sesuai dengan maksud dan kegunaannya,
3.      Tidak salah atau cacat, dan
4.      Benar pada saat awal dan selamanya.
Sementara itu, kualitas yang didasarkan pada customer, mempunyai kualifikasi;
a.       Memuaskan pelanggan (costomer satisfaction),
b.      Melebihi harapan pelanggan, dan
c.       Mencerahkan pelanggan.


B.     TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
Total Quality Management (TQM) merujuk pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang terus menerus ingin mencapai keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa yang kesemuanya penting bagi pelanggan.
TQM penting karena keputusan kualitas mempengaruhi setiap keputusan dari 10 keputusan yang dibuat oleh manajer operasi. TQM memiliki 6 konsep yang efektif yang meliputi :
1.      Perbaikan yang Terus Menerus
TQM membutuhkan perbaikan yang terus menerus yang tidak pernah berhenti yang meliputi orang, peralatan, pemasok, bahan, dan prosedur. Dasar filosofi ini adalah bahwa setiap aspek operasi dapat diperbaiki. Tujuan akhirnya adalah kesempurnaan yang tidak akan pernah dicapai tapi selalu dicari.
Plan-Do-CheckAct (PDCA) : konsep dengan model lingkaran untuk menekankan sifat yang terus menerus dalam suatu proses perbaikan. Six Sigma (Keizen) : suatu proses dari suatu perbaikan yang tidak pernah berhenti.
2.      Pemberdayaan Karyawan
Pemberdayaan Karyawan berarti melibatkan karyawan dalam setiap proses produksi yakni memperluas pekerjaan karyawan sehingga tanggung jawab dan kewenangan tambahan dipindahkan sedapat mungkin pada tingkat terendah dalam proses produksi.
Teknik untuk membangun pemberdayaan karyawan meliputi :
a.       Membangun jaringan komunikasi yang melibatkan karyawan,
b.      Membentuk para penyelia yang terbuka dan mendukung,
c.       Memindahkan tanggung jawab manajer dan staff kepada karyawan bagian produksi,
d.      Membangun organisasi yang memiliki moral tinggi,
e.       Menciptakan struktur organisasi formal sebagai tim dan lingkaran kualitas. Lingkaran kualitas adalah sekelompok karyawan yang bertemu secara rutin untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan pekerjaan.
3.      Benchmarking (Patokan)
            Benchmarking (Patokan) adalah salah satu isi dari program TQM. Pengenaan patokan meliputi pemilihan produk standar, jasa, biaya atau kebiasaan yang mewakili suatu kinerja terbaik dari proses atau aktivitas yang serupa dengan proses atau aktivitas perusahaan.
            Langkah untuk menetapkan patokan adalah :
a.       Menetapkan apa yang akan dijadikan patokan
b.      Membentuk tim patokan
c.       Mengidentifikasi rekanan patokan
d.      Mengumpulkan dan menganalisis informasi patokan
e.       Mengambil tindakan auntuk menyamai atau melebihi patokan
4.      Just In Time
Filosofi yang melandasi adalah salah satu dari perbaikan terus menerus dan penyelesaian masalah. Sistem JIT didesain untuk memproduksi dan mengantar barang saat mereka dibutuhkan. Ada 3 hal yang berkaitan dengan kualitas dalam JIT yaitu :
a.       JIT memangkas biaya kualitas,
b.      JIT meningkatkan kualitas,
c.       Kualitas yang lebih baik berarti persediaan yang lebih sedikit serta sistem JIT yang lebih baik dan mudah digunakan.
5.      Konsep Taguchi
Genichi Taguchi menyediakan 3 konsep yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas produk dan proses yaitu :
a.       Ketangguhan Kualitas : produk yang dibuat secara konsisten untuk memenuhi kebutuhan pelanggan terlepas dari kondisi yang kurang baik pada proses produksinya.
b.      Fungsi kerugian kualitas : sebuah fungsi matematis yang mengidentifikasi semua biaya yang berkaitan dengan kualitas yang buruk dan menunjukkan bagaimana biaya ini meningkat sejalan dengan kualitas produk yang menjauh dari keinginan pelanggan.
c.       Kualitas Berorientasi target : merupakan suatu filosofi perbaikan terus menerus untuk membawa produk tepat sesuai dengan target.
6.      Pengetahuan Melalui Alat TQM
a.       Lembar Pengecekan : formulir yang didesain untuk mencatat data.
b.      Diagram Sebar : menunjukkan hubungan antar 2 perhitungan.
c.       Diagram Sebab Akibat : teknik skematis yang digunakan untuk menemukan lokasi yang mungkin pada permasalahan kualitas.
d.      Diagram Pareto : sebuah metode untuk mengelola kesalahan, masalah atau cacat untuk membantu memusatkan perhatian pada usaha penyelesaian masalah.
e.       Diagram Alir : diagram balok yang secara sistematis menerangkan sebuah proses atau sistem.
f.       Histogram : cakupan nilai sebuah perhitungan dan frekuensi dari setiap nilai yang terjadi.
g.      Statistical Process Control (SPC) : sebuah proses yang digunakan untuk mengawasi standart, membuat pengukuran dan mengambil tindakan perbaikan selagi sebuah produk atau jasa sedang diproduksi.

















BAB III
PEMBAHASAN

Nokia Corporation adalah produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia serta merupakan perusahaan terbesar di Finlandia. Tentunya, Nokia menggunakan berbagai konsep untuk lebih memajukan usahanya. Salah satu konsep yang digunakan adalah Total Quality Management. Dimana TQM merupakan strategi organisasional menyeluruh yang melibatkan semua jenjang dan jajaran manajemen dan karyawan. Nokia menggunakan Total Quality Management sebagai konsep perbaikan yang dilakukan secara terus menerus, yang melibatkan semua karyawan di setiap level organisasi, hal ini bertujuan untuk mencapai kualitas yang ‘excellent’ dalam semua aspek organisasi melalui proses manajemen.
Konsep Program Total Quality Management Yang Efektif Dalam Perusahaan Nokia
A.    PEMBERDAYAAN KARYAWAN
            Keberhasilan Nokia tersebut tentu disebabkan oleh banyak hal. Dari sisi produk, Nokia memiliki ragam ponsel yang sangat luas untuk berbagai segmen pasar dari low-end hingga high-end. Produk-produk tersebut sangat handal dengan fitur-fitur paling maju di setiap segmen. Strategi pemasaran Nokia juga hebat. Kemampuan mengidentifikasi dan menciptakan segmen pasar yang amat beragam dibarengi dengan program promosi dan pemasaran yang jitu.
Di balik keberhasilan Nokia itu, kunci dari semua kehebatan Nokia justru terletak pada kualitas Human Research (HR) mereka. Nokia bisa sukses karena kekuatan manusianya. Orang-orang Nokia, sangat kompeten sehingga di era desentralisasi dan kompetisi yang amat ketat saat ini, Nokia bisa mengambil keputusan yang tepat dengan cepat. Kecepatan pengambilan keputusan sangat diperlukan dalam bisnis ponsel karena begitu dinamisnya persaingan dan perkembangan di pasar.
Proses rekrutmen menjadi awal dari upaya Nokia mendapatkan SDM berkualitas. Proses seleksi staf atau manajer Nokia Mobile Phones Indonesia diserahkan kepada konsultan rekrutmen khusus. Biasanya kandidat diwawancarai oleh konsultan rekrutmen dan dilanjutkan dengan wawancara oleh pimpinan Nokia Mobile Phones Indonesia. Untuk posisi manajer, bahkan kandidat yang telah diwawancarai di Indonesia harus diwawancarai lagi oleh pimpinan Nokia Asia Pasifik. Tak jarang, jumlah kandidat yang harus diwawancarai di Singapura lebih dari satu orang.
Karena setiap kandidat pimpinan harus diwawancarai di Singapura, maka pihak HR juga sangat ketat menyeleksi kandidat untuk dikirim ke Singapura. Hal ini dimaksudkan agar tidak memalukan. Biasanya, jumlah kandidat yang diwawancarai untuk setiap posisi cukup banyak. Bahkan ada yang sampai 10 kandidat. Selanjutnya, karyawan atau manajer itu dikembangkan melalui serangkaian program training dan pengembangan, terutama disediakan oleh Nokia Global. Nokia memang sangat banyak memberikan program pelatihan kepada karyawannya sejalan dengan prinsip Nokia is investing in people. Training untuk setiap staf bisa 2-3 kali setahun. Beberapa staf dikirim pula untuk on the job training dengan tujuan membiasakan mereka mengambil keputusan di lapangan. Di samping itu, staf bisa juga mengikuti seminar terkait.
Dalam pengembangan SDM, Nokia menganut sejumlah prinsip yang tercermin dengan kata-kata berikut: continous learning, freedom to develop yourself, support each others growth, learn from your world class colleagues. Semuanya ini menunjukkan bahwa pengembangan kualitas SDM menjadi prioritas utama Nokia, baik melalui training maupun dengan belajar dari kolega-kolega terbaik dari berbagai negara. Pentingnya kepemimpinan mendorong Nokia untuk mengutamakan training di bidang management and leadership skill. Kebutuhan training untuk subjek ini semakin meningkat sejalan dengan globalisasi bisnis Nokia dan tingginya kompetesi. Rangkaian training Nokia terutama ditujukan untuk menanamkan nilai-nilai yang dianut perusahaan dari Finlandia itu, yaitu customer satisfaction, respect, achievement, dan renewal. Setiap orang di Nokia harus menempatkan nilai-nilai itu sebagai panutan dalam bekerja.
Yang menarik, Nokia termasuk satu dari sedikit perusahaan kelas dunia yang bersifat terbuka, tidak birokratis, dan memberi peluang karyawan di berbagai negara untuk maju dan berkontribusi. Misalnya disebutkan, manajer atau atasan selalu bisa ditemui untuk berdiskusi. Karyawan juga diperbolehkan memberikan tantangan kepada mereka tidak selamanya hanya atasan yang memberikan tantangan kepada bawahan. Para karyawan di seluruh dunia diminta pula untuk berbagi ide tanpa mengenal batas negara atau jabatan. Jangan khawatir, pendapat karyawan pasti didengar. Bahkan, pendapat tersebut bisa diwujudkan langsung berupa aksi selama hal itu memang baik dan diperlukan perusahaan. Your opinions result in action, begitu janji manajemen Nokia.
Qrganisasi Nokia di Indonesia terdiri dari Nokia Mobile Phones Indonesia dan Nokia Networks Indonesia. Keduanya berkantor di gedung yang sama di Jakarta. Nokia Networks bergerak dalam penyediaan jaringan dan sistem telekomunikasi. Karyawan kedua unit bisnis ini berbeda, namun berdasarkan kebutuhan bisa saja beberapa staf Nokia Mobile Phones Indonesia diperbantukan di Nokia Networks. Uniknya, kedua unit ini hanya memiliki seorang manajer HR yang berkantor di Nokia Networks. Hal ini tidak menjadi hambatan dalam pengelolaan SDM Nokia Indonesia karena organisasi yang tidak terlalu besar dan sistem yang mapan. Organisasi Nokia Mobile Phones Indonesia hanya terdiri dari 25 orang, sebagian merupakan jajaran pimpinan (setingkat manajer ke atas). Dengan komposisi personil seperti itu, maka struktur organisasi Nokia Mobile phones Indonesia berbentuk horizontal (flat) dan matriks.

B.     PERBAIKAN TERUS MENERUS
Selama 15 tahun Nokia elektronik mengalami masa percobaan dari beragam kesalahan. Akan tetapi, dari semua kesalahan dan percobaan itu, secara bertahap justru terbangun keterampilan substansial dari sekumpulan ahli yang berbakat. Tahun 1970-an Nokia dan pabrik pembuat televisi Salora bergabung untuk mengembangkan telepon genggam (telepon seluler). Dan tahun 1980-an seluruh Salora terintegrasi menjadi Nokia. Pada saat yang sama Nokia memperoleh operasi jaringan telepon dari Perusahaan Telekomunikasi Pemerintah Televa. Namun, tidak semua usaha yang dilakukan Nokia menjadi produsen telepon seluler terkemuka di dunia berjalan sukses. Tahun 1980-an perusahaan ini membeli pabrik televisi Jerman, SEL, tetapi terpaksa meninggalkannya karena tidak berjalan mulus.
Pada awal 1981, Nokia berhasil meluncurkan produk bernama Nordic Mobile Telephony (NMT). NMT merupakan jaringan selular multinasional pertama di dunia. Karena itu, sepanjang dekade 1980-an NMT diperkenalkan ke sejumlah negara dan mendapat sambutan yang luar biasa.
Pada awal 1990-an Nokia sempat krisis, tetapi CEO yang baru, Jorma Ollila, memutuskan untuk memfokuskan pada telepon seluler dan jaringan telepon. Hasilnya, telepon GSM pertama kali di dunia muncul di Finlandia tahun 1991. Kemudian pasar telepon seluler global mulai berkembang sangat cepat pada pertengahan 1990-an dan Nokia menjadi nomor satu.
Kini sebanyak 2.100 seri ponsel Nokia mendulang sukses. Target penjualan sebanyak 500 ribu unit berhasil diraih pada 1994. Dengan tenaga kerja sebanyak 54 ribu orang, produk Nokia terjual di 130 negara. Sekarang mungkin setiap orang tau telepon seluler yang mudah dalam pengoperasiannya adalah NOKIA, karena itulah moto NOKIA.
            Inovasi produk-produk Nokia mempunyai perjalanan yang panjang. Raksasa ponsel asal Finlandia itu telah 17 tahun malang melintang di dunia ponsel sejak 1982. Berikut sejarah desain Nokia dari tahun ke tahun
1982 à Mobira Senator. Ponsel pertama Nokia dengan menggunakan jaringan NMT. Ponsel ini hanya dapat digunakan di dalam mobil.
1987
à Mobira Cityman 900. Telepon genggam portabel Nokia masih dengan jaringan NMT.
1992
à Nokia 101. Penggunaan handset pertama kali berbentuk "candy bar". Nokia 1011. Ponsel portabel digital dengan jaringan GSM.
1994
à Nokia 2100. Ponsel pertama yang dudukung layanan data, faks dan SMS.
1996 à Nokia 9000 Communicator. Ponsel pertama lengkap dengan faks, kalender, email dan internet.
1996
à Nokia 8110. Disebut juga Nokia pisang. Ini adalah ponsel pertama Nokia yang berbentuk slide.
1997 à Nokia 3810. Ponsel pertama yang didisain khusus untuk konsumen Asia.
1998
à Nokia 5100. Ponsel pertama dimana pengguna dapat mengubah-ubah chasing HP. Nokia 6110. Ponsel seri 6xxx pertama yang ditargetkan untuk kalangan bisnis. Ini juga model Nokia pertama dengan game di dalamnya, yakni Snake. Nokia 5110. Ponsel pertama dimana pengguna dapat memilih game. Ponsel ini terkenal dengan sebutan 'HP sejuta umat' karena lebih mudah dan lebih terjangkau oleh masyarakat.
1999 à Nokia 8210. Ponsel fashion pertama Nokia yang diluncurkan bekerjasama dengan Kenzo. Nokia 3210. Ponsel pertama dengan antena internal.
2001 à Nokia 6310. Ponsel yang tahan banting dan simpel. Ini juga ponsel Nokia pertama yang memakai konektivitas bluetooth. Nokia 7650. Ponsel GSM dengan kamera yang terintegrasi dan seri 60 smartphone.
2002 à Nokia 3650. Ini adalah ponsel pertama yang dilengkapi peralatan untuk mengambil video.
2003 à Nokia 7200. Ponsel lipat (flip) pertama Nokia. Nokia 6108. Ponsel layar sentuh (touch screen) pertama Nokia.
2004 à Nokia 7610. Ponsel berkamera pertama dengan piksel berukuran mega.
2005
à
m Nokia meluncurkan ponsel L'Amour Collection, yakni Nokia 7360, Nokia 7370, dan Nokia 7380, bagi kalangan 'fashionista'. Disain produk ini memenangi penghargaan disain terbaik dari para Desainer Industri di Amerika tahun 2006.
m Nokia 8800. Disain Nokia pertama yang menggunakan stainless steel dan kaca.
m Nokia meluncurkan ponsel N Series, ponsel multimedia tingkat tinggi. N90. Ponsel berkamera pertama di dunia yang dilengkapi dengan optik Carl Zeiss dan engsel menikung layaknya handycam. Nokia N 92. Ponsel pertama yang dilengkapi dengan DVB-H untuk melihat dan merekam tayangan televisi.
m Nokia meluncurkan produk E Series, yang dikhususkan untuk para pebisnis.
2006 à
m Nokia N 80. Merupakan handset pertama yang memiliki teknologi UPnP (Universal Plug and Play) yang memungkinkan pengguna dapat menggunakan UPnP sebagai remote control untuk swap konten via Wi-Fi di antara PC, perlengkapan audio dan TV.
m Nokia N95. Ini adalah telepon pertama Nokia dengan kemampuan GPS di dalamnya. Disain ponsel ini menerima penghargaan Red Dot pada tahun 2007.
2007 à
m Nokia E65. Ponsel Nokia penuh gaya dan ramping dengan fitur-fitur untuk bisnis.
m Nokia 1208. Ponsel ini didisain khusus untuk masyarakat yang tinggal di pedesaan dan terpencil. Ponsel ini terkenal dengan keawetannya.
m Nokia 7900 Prism. Ponsel pertama yang mengadopsi layar organik LED.
m Nokia N82. Ponsel yang dilengkapi dengan Xenon Flash. Dapat dipakai untuk mengambil gambar dalam kondisi sedikit cahaya.
m Nokia 3110 Evolve. Model ini menggunakan bio-cover yang 50 persen lebih materinya dari bahan yang dapat diperbaharui.
2008 à
m Nokia membuat konsep ulang. Membuat ponsel berbahan daur ulang aluminium dari kaleng, chasing dari plastik botol minuman, dan karet keypad dari ban bekas.
m Nokia 5800 XpressMusic. Ponsel Nokia yang jago untuk soal musik dengan layar sentuh.
m Nokia E71. Ponsel Nokia teramping di dunia dengan keypad qwerty.
2009 à N 97. Ponsel yang terhubung dengan internet setiap saat.
Berbagai inovasi yang dilakukan Nokia dari tahun ke tahun ini membuktikan Nokia selalu berusaha membuat produknya sesuai dengan keinginan konsumen dan perkembangan teknologi.
Benchmarking

C.    BENCHMARKING 
Benchmarking adalah suatu proses yang biasa digunakan dalam manajemen atau umumnya manajemen strategis, dimana suatu unit/bagian/organisasi mengukur dan membandingkan kinerjanya terhadap aktivitas atau kegiatan serupa unit/bagian/organisasi lain yang sejenis baik secara internal maupun eksternal. Dari hasil benchmarking, suatu organisasi dapat memperoleh gambaran dalam (insight) mengenai kondisi kinerja organisasi sehingga dapat mengadopsi best practice untuk meraih sasaran yang diinginkan. Kegiatan benchmarking tidaklah harus peristiwa yang dilakukan satu kali waktu, namun bisa juga merupakan kegiatan berkesinambungan sehingga organisasi dapat memperoleh manfaat dalam meraih praktek aktifitas organisasi yang terbaik untuk mereka.
Dalam perusahaan Nokia benchmarking ini dilakukan guna meningkatkan kualitas pada produk baru yang ditinjau dari kualitas produk sebelumnya serta pendapat konsumen mengenai produk tersebut. Dengan adanya benchmark Nokia dapat membuat produk baru dengan berbagai fitur yang yang lebih menarik dari pada produk sebelumnya.
Contohnya adalah diluncurkannya ponsel E75 yang merupakan benchmark dari E90 communicator. Keunggulan kedua ponsel ini adalah memberikan kemudahan bagi konsumen untuk membaca dan menerima e-mail. Perusahaan Nokia menciptakan ponsel yang memiliki kegunaan sama namun memiliki fitur yang lebih baik. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas produk.
Contoh lainnya adalah munculnya Nokia 6120 Classic yang menyaingi N73 dan N70. Nokia 6120 classic merupakan produk baru yang berada di segmen harga yang nyaris sama dengan Nokia N70 yang telah ada semenjak 3 tahun yang lalu. Oleh karena itu secara teknologi Nokia 6120c tentu jauh lebih unggul. Bahkan Nokia N73 yang muncul setelah N70 juga masih kalah canggih dibanding 6120c, padahal harga N73 hingga saat ini masih jauh lebih mahal dibanding 6120c. 4 keunggulan utama yang dimiliki Nokia 6120c yang bahkan tidak dimiliki oleh Nokia N73 yang harganya lebih mahal adalah  Koneksi internet HSDPA (3.5G), Prosesor yang lebih cepat, Versi operating sistem yang baru, Design slim dan ringan.

D.    KONSEP TAGUCHI
Metode ini merupakan metodologi baru dalam bidang teknik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas produk dan proses serta dalam dapat menekan biaya dan resources seminimal mungkin. Sasaran metode Taguchi adalah menjadikan produk robust terhadap noise, karena itu sering disebut sebagai Robust Design. Definisi kualitas menurut Taguchi adalah kerugian yang diterima oleh masyarakat sejak produk tersebut dikirimkan. Filosofi Taguchi terhadap kualitas terdiri dari tiga buah konsep, yaitu:
1.      Kualitas harus didesain ke dalam produk dan bukan sekedar memeriksanya.
2.      Kualitas terbaik dicapai dengan meminimumkan deviasi dari target.
3.      Produk harus didesain sehingga robust terhadap faktor lingkungan yang tidak dapat dikontrol.
4.      Biaya kualitas harus diukur sebagai fungsi deviasi dari standar tertentu dan kerugian harus diukur pada seluruh sistem.
Metode Taguchi merupakan off-line quality control artinya pengendalian kualitas yang preventif, sebagai desain produk atau proses sebelum sampai pada produksi di tingkat shop floor. Off-line quality control dilakukan dilakukan pada saat awal dalam life cycle product yaitu perbaikan pada awal untuk menghasilkan produk (to get right first time). Kontribusi Taguchi pada kualitas salah satunya adalah Loss Function. Merupakan fungsi kerugian yang ditanggung oleh masyarakat (produsen dan  konsumen) akibat kualitas yang dihasilkan. Bagi produsen yaitu dengan timbulnya biaya kualitas sedangkan bagi konsumen adalah adanya ketidakpuasan atau kecewa atas produk yang dibeli atau dikonsumsi karena kualitas yang jelek.
Nokia pernah mengalami loss function. Contohnya pada kasus penarikan sekitar 46 juta baterai oleh Nokia. Saat diisi ulang, baterai seri BL-5C yang diproduksi oleh Matsushita baterai industrial Co. Ltd mulai periode desember 2005 sampai november 2006 beresiko mengalami hubungan pendek. Akibatnya masyarakat merasa kecewa dan tidak puas atas barang yang dibelinya sehingga menimbulkan berkurangnya kepercayaan terhadap produk Nokia. Selain itu konsumen harus meluangkan lebih banyak waktu dan biaya lain-lain untuk penggantian produk tersebut, sehingga konsumen jelas lebih dirugikan.
Nokia dapat mengatasi kerugian yang diakibatkan masalah tersebut. Setelah pihak asuransi mendapatkan claim dari NOKIA, mereka (pihak asuransi) akan memberikan penggantian uang atas total penggantian produk baterai BL-5C ini. Dengan demikian perusahaan NOKIA terbebas dari kerugian yang menimpa dirinya.

                        Sedangkan  untuk meningkatkan kepercayaan konsumen, Nokia melakukan hal-hal berikut,

1.      Memberikan garansi kepada produk tersebut.
2.      Mengadakan evaluasi dan perbaikan terus menerus
3.      Menjaga relasi antara pemasok dan pelanggan, seperti Perusahaan harus mengerti apa yang diinginkan konsumen.
            Proses desain dan proses produksi
1.    SURVEY
Biasanya tim vendor akan melihat pasar dan melakukan survey. Mereka tidak segan untuk beli handphone pesaing dan kemudian dibongkar untuk diliat isinya serta teknologinya. Apalagi kalo pesaing mengeluarkan handset baru yang teknologinya canggih. Nah, setelah mendapat masukan dari tim marketing maka tim desain akan menyesuaikan dengan kebutuhan dan trend yang ada.
2.    IDE
Setelah tim desain menemukan ide dan konsep, maka mereka segera merancang bentuk handset atau handphone serta pembalut/kulit lapisan handphone dan fitur pengiring. Selain itu mereka juga menentukan tebal tipis yang sesuai dan ikon atau trade ponsel yang mau dibuat.
3.    SKETSA
Segera setelah sketsa gambar selesai dibuat maka dibuatlah ponsel-ponselan alias dummy alias mainan tapi ukuran sudah sesuai dengan aslinya.
4.    PRESENTASI
Hasil dummy tadi dipresentasikan kepada tim manajemen dan diuji tingkat ergonomisnya serta kesesuaian dengan pasar atau trend. Setelah itu jenis material/bahan pembuatan baru ditentukan, begitu juga dengan warna yang sesuai akan ditentukan.
5.    PRODUKSI
Lolos dari uji ergonomis maka proses produksi dimulai. Nah proses produksi ini yang menarik. Vendor ponsel seperti Nokia, Motorola dan SE tidak membuat penuh semua material atau bahan pembuatnya, jadi hanya chip-chip tertentu atau motherboard ponsel yang mereka buat. Sebagian bahan ada yang dibuat di luar negeri untuk menghemat biaya, antara lain Cina atau India. Mereka memesan produk bahan tertentu sesuai dengan syarat yang mereka ajukan ke pabrik, istilahnya ODM (Original Design Manufacturer).
6.    SPAREPART
Nah, untuk bagian yang sangat umum seperti baterai atau terkadang LCD mereka pesan secara borongan dari pabrikan OEM (Original Equipment Manufacture).
7.    ROBOT OTOMATIS
Proses produksi yang dilakukan sendiri oleh pabrik vendor dilakukan oleh robot. Hasilnya pasti lebih rapi dan cepat. Hanya kalau sudah jadi ponsel baru merakitnya menggunakan tenaga manusia, memasang segel dan casing plus packing atau memasukkan ke dus beserta batre, handsfree, buku, CD dan kabel data atau fitur yang lain tergantung vendornya.
8.    DISTRIBUSI
Setelah selesai maka bagian pemasaran akan menjual ke berbagai Negara alias diekspor melalui distributor yang telah ditunjuk di masing-masing Negara.

E.     ALAT ALAT DALAM TQM
            Penerapan Total Quality Management dipermudah oleh beberapa piranti, yang sering disebut “alat TQM”. Alat-alat ini membantu kita menganalisis dan mengerti masalah-masalah serta membantu membuat perencanaan.
            Delapan alat TQM yang diuraikan adalah sebagai berikut.
1.      Curah pendapat (sumbang saran) - Brainstorming
Curah pendapat adalah alat perencanaan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kreativitas kelompok. Curah pendapat dipakai, antara lain untuk menentukan sebab sebab yang mungkin dari suatu masalah atau merencanakan langkah-langkah suatu proyek.
2.      Diagram alur (bagan arus proses)
Bagan arus proses adalah satu alat perencanaan dan analisis yang digunakan, antara lain untuk menyusun gambar proses tahap demi tahap untuk tujuan analisis, diskusi, atau komunikasi dan menemukan wilayah wilayah perbaikan dalam proses.
3.      Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu alat analisis yang digunakan untuk menganalisis masalah-masalah dengan kerangka Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman).
4.      Ranking preferensi
Alat ini merupakan suatu alat interpretasi yang dapat digunakan untuk memilih gagasan dan pemecahan masalah di antara beberapa alternatif.
5.      Analisis tulang ikan
Analisis tulang ikan (juga dikenal sebagai diagram sebab-akibat) merupakan alat analisis, antara lain untuk mengkategorikan berbagai sebab potensial dari suatu masalah dan menganalisis apa yang sesungguhnya terjadi dalam suatu proses.
6.      Penilaian kritis
Penilaian kritis adalah alat bantu analisis yang dapat digunakan untuk memeriksa setiap proses manufaktur, perakitan, atau jasa. Alat ini membantu kita untuk memikirkan apakah proses itu memang dibutuhkan, tepat, dan apakah ada alternatif yang lebih baik.
7.      Benchmarking
Benchmarking adalah proses pengumpulan dan analisis data dari organisasi kita dan dibandingkan dengan keadaan di dalam organisasi lain. Hasil dari proses ini akan menjadi patokan untuk memperbaiki organisasi kita secara terus menerus. Tujuan benchmarking adalah bagaimana organisasi kita bisa dikembangkan sehingga menjadi yang terbaik.
8.      Diagram analisa medan daya (bidang kekuatan)
Diagram medan daya merupakan suatu alat analisis yang dapat digunakan, antara lain untuk mengidentifikasi berbagai kendala dalam mencapai suatu sasaran dan mengidentifikasi berbagai sebab yang mungkin serta pemecahan dari suatu masalah atau peluang.









BAB  IV
KESIMPULAN

            Sejak tahun 1970-an perusahaan Nokia melakukan berbagai inovasi dalam memproduksi produknya. Hal ini menunjukkan bahwa Nokia selalu berusaha membuat produknya sesuai dengan keinginan konsumen dan perkembangan teknologi. Kunci dari semua kehebatan Nokia terletak pada kualitas Human Research (HR) mereka.Nokia bisa sukses karena kekuatan manusianya. Orang-orang Nokia, sangat kompeten sehingga di era desentralisasi dan kompetisi yang amat ketat saat ini, Nokia bisa mengambil keputusan yang tepat dengan cepat. Kecepatan pengambilan keputusan sangat diperlukan dalam bisnis ponsel karena begitu dinamisnya persaingan dan perkembangan di pasar.
Selain itu Nokia juga menerapkan Benchmarking yang digunakan untuk selalu menyempurnakan produk sebelumnya. Dalam menjaga kualitas produknya Nokia menggunakan konsep Metode Taguchi. Metode Taguchi merupakan off-line quality control artinya pengendalian kualitas yang preventif, sebagai desain produk atau proses sebelum sampai pada produksi di tingkat shop floor. Dengan menerapkan metode Taguchi inilah perusahaan Nokia mampu mengatasi kerugian yang diakibatkan masalah Loss Function.
            Proses desain dan proses produksi Nokia ada beberapa tahap,yaitu:
1.      Survey,
2.      Ide,
3.      Sketsa,
4.      Presentasi,
5.      Produksi,
6.      Sparepart,
7.      Robot otomatis,
8.      Distribusi.
Dalam penerapan TQM, Nokia menggunakan alat-alat TQM guna menganalisis dan mengerti masalah-masalah serta membantu perencanaan. Alat-alat tersebut antara lain:
1.      Curah pendapat (sumbang saran) – Brainstorming,
2.      Diagram alur (bagan arus proses),
3.      Analisis SWOT,
4.      Ranking preferensi,
5.      Analisis tulang ikan,
6.      Penilaian kritis,
7.      Benchmarking,
8.      Diagram analisa medan daya (bidang kekuatan).
DAFTAR PUSTAKA

Jay Heizer dan Barry Render.2006.Manajemen Operasi.Jakarta:Salemba Empat

Sumber dari Internet :
www.stevan777.wordpress.com


3 komentar: