9 Mar 2011

Hubungan Manajemen Sumber Daya Manusia dengan Ilmu Psikologi dan Sosiologi



   1.  Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara mengatur sumber daya manusia dengan efektif dan efisien sehingga dapat mencapai tujuan bersama ( organisasi ). Di dalam Manajemen Sumber Daya Manusia terdapat beberapa ilmu pendukung, antara lain ilmu psikologi dan ilmu sosiologi. Ilmu psikologi dan sosiologi diperlukan karena Manajemen Sumber Daya Manusia mempelajari manusia. Ilmu psikologi memberikan pengetahuan tentang keadaan psikis manusia ( bawahan ) sehingga dapat diketahui dampaknya terhadap kinerja karyawan dan sekaligus penyelesaiannya. Sedangkan ilmu sosiologi memberikan pengetahuan tentang cara- cara berhubungan dengan manusia ( bawahan ).
Manajemen  Sumber Daya Manusia sangat penting dalam sebuah organisasi, karena manusialah yang menjalankan organisasi. Selain itu juga karena sumber daya terbesar organisasi adalah manusia. Dengan kata lain, tidak akan ada organisasi bila tidak ada manusia.
Ada beberapa fungsi operasional dalam Manajemen Sumber Daya Manusia, fungsi- fungsi tersebut antara lain:
a)    Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan yaitu suatu proses peninjauan ulang yang sistematis untuk mengantisipasi permintaan- permintaan tenaga kerja dengan kemampuan kerja yang diperlukan selalu tersedia. Fungsi perencanaan sangat penting, karena tanpa perencanaan manajemen sumber daya manusia tidak akan dapat menjalankan tugasnya dengan efektif dan efisien. Dalam membuat perencanaan SDM, manajemen sumber daya manusia harus berpedoman pada 5 elemen. Elemen- elemen tersebut antara lain:
1.    Tujuan organisasi
2.    Peramalan sumber daya manusia
3.    Audit karyawan
4.    Memproyeksi ketersediaan Sumber Daya Manusia
5.    Analisis dan evaluasi kesenjangan Sumber Daya Manusia
b)    Recruitmen
Recruitment merupakan sebuah proses yang dilakukan perusahaan untuk mencari tenaga kerja baru guna memenuhi kebutuhan organisasi ( perusahaan ) akan Sumber Daya Manusia. Sebelum melaksanakan recruitment, perusahaan terlebih dahulu melakukan job analysis dan work analysis. Job analysis yaitu analisa Sumber Daya Manusia dengan dasar kualitatif, sedangkan work analysis merupakan analysis Sumber Daya Manusia secara kuantitatif. Hasil dari kedua analisa diatas dapat dijadikan pedoman untuk recruitment.

c)    Seleksi
Seleksi merupakan tahap selanjutnya dari recruitment. Dengan seleksi, perusahaan dapat menyaring pelamar- pelamar yang sudah memenuhi syarat untuk menentukan yang terbaik. Ada beberapa alas an perusahaan melakukan seleksi, alas an- alas an tersebut yaitu:
1.    Prestasi perusahaan bergantung pada karyawan.
2.    Kegiatan perekrutan dan memperkerjakan itu mahal.
3.    Resiko yang besar bila mempekerjakan orang yang tidak kompeten.
Setiap perusahaan mempunyai system berbeda dalam melekukan seleksi. Ada beberapa tahap dalam seleksi, tahap- tahap tersebut secara garis besar adalah:
1.    Wawancara pendahuluan
2.    Ujian
3.    Wawancara ( interview )
4.    Penerimaan/ penolakan
Kendala- kendala yang kadang dihadapi dalam proses seleksi antara lain:
1.    Tolak ukur  yang tidak pas.
2.    Pelamar yang tidak beres.
3.    Penyeleksi yang tidak beres.

d)    Orientasi
Ø  Kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dan ditujukan untuk membantu para karyawan baru agar lebih cepat mengenali secara baik dan mampu beradaptasi dengan lingkungan/ iklim kerja suatu organisasi atau perusahaan mereka yang baru.  Orientasi sangat bermanfaat bagi perusahaan, karena dengan adanya orientasi kinerja karyawan akan lebih efektif dan efisien.


e)    Pelatihan dan Pengembangan
Karyawan baru yang diterima tidak semuanya mempunyai kemampuan secara penuh untuk melaksanakan tugas- tugas pekerjaan mereka. Bahkan kadang karyawan yang sudah berpengalamanpun perlu belajar dan menyesuaikan dengan organisasi orang- orangnya, kebijaksanaan- kebijaksanaannya, dan prosedur- prosedurnya. Disinilah Pelatihan dan Pengembangan diperlukan agar para karyawan dapat mengerjakan tugas- tugasnya secara sukses. Meskipun kegiatan Pelatihan dan Pengembangan itu mengeluarkan biaya, perusahaan tetap melakukannya karena itu dianggap investasi dalam sumber daya manusia.
Ada 2 tujuan utama program pelatihan dan pengembangan, yaitu:
1.    Agar kemampuan atau kecakapan karyawan sesuai dengan permintaan akan jabatan.
2.    Meningkatkan efektivitas danefisiensi kerja kerja karyawan dalam mencapai sasaran- sasaran kerja yang telah ditetapkan.
Pelatihan beda dengan pengembangan. Pelatihan dilakukan untuk memperbaiki pelaksanaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu agar para karyawan dapat melaksanakan tugas saat ini dengan baik. Sedangkan pengembangan ditujukan agar karyawan meningkat kinerjanya.
f)     Evaluasi pekerjaan
Evaluasi pekerjaan merupakan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengetahui kinerja dari pegawainya. Evaluasi ini sangat penting karena dapat digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi terhadap karyawan. Selain sebagai dasar pemberian kompensasi, evaluasi pekerjaan juga dapat digunakan untuk menentukan siapa keryawan yang harus diberi progam pelatihan dan pengembangan. Dengan begitu perusahaan akan berjalan dengan efektif dan efisien sehingga mendapatkan keuntungan.

g)    Kompensasi
Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diberikan perusahaan pada karyawan sebagai wujud balas jasa perusahaan atas kerja karyawan. Selain itu kompensasi juga merupakan cara yang digunakan departemen personalia untuk meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan karyawan. Karena kompensasi mempengaruhi karyawan dan organisasi, maka penyusunan sistem kompensasi haruslah efektif serta tepat sasaran. Penghitungan besarnya kompensasi didapat dari evaluasi hasil kerja tiap- tiap karyawan. Ada beberapa tantangan dalam kebijakan kompenasi, tantangan tersebut antara lain:
1.    Suplai dan permintaan tenaga kerja
2.    Adanya serikat karyawan.
3.    Produktivitas karyawan.
4.    Kesediaan untuk membayar.
5.    Kemampuan untuk membayar.
6.    Berbagai kebijaksanaan pengupahan dan penggajian.
7.    Peraturan pemerintah

h)    Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dengan adanya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (KKK), pemeliharaan karyawan akan dapat diwujudkan dengan baik. Setiap karyawan harus mengerti tentang pentingnya KKK. Dengan penyuluhan dan pembinaan yang baik para karyawan akan menyadari betapa pentingnya keselamatan kerja bagi dirinya maupun untuk perusahaan. Jika karyawan terpelihara dengan baik, mereka akan lebih produktif sehingga perusahaan akan mendapat untung.

i)      Pemutusan Hubungan Kerja
Pemutusan Hubungan Kerja merupakan keputusan yang diambil oleh perusahaan untuk memberhentikan karyawan yang tidak produktif. Banyak alasan bagi perusahaan untuk memutuskan kontrak kerja karyawan. Perusahaan yang melakukan PHK harus memberi pesangon pada mantan karyawannya.


2.        Arti penting Job Evaluation dan Job Description ditinjau dari sudut Manajemen Sumber Daya Manusia
Ø  Job Evaluation
Job Evaluation merupakan sebuah proses yang sistematik untuk menganalisis pekerjaan untuk mengetahui keefektifan pekerjaan tersebut di dalam organisasi. Evaluasi pekerjaan memiliki tujuan utama yaitu untuk membentuk sebuah sistem kompensasi di mana para karyawan akan merasa adil. Dengan begitu, melalui evaluasi pekerjaan, manajemen dapat memberi gaji kepada karyawan-karyawan secara adil berdasarkan kinerja mereka sehingga tidak ada kesenjangan diantara mereka.
Evaluasi pekerjaan memiliki beberapa metode, yaitu :
a.    Metode Peringkat (Ranking Method)
b.    Metode Penggolongan Pekerjaan (Job Classification Method)
c.    Sistem Poin (Point System)
d.    Metode Faktor Perbandingan (Factor Comparison Method)
Selain itu, evaluasi pekerjaan memiliki potensi untuk melakukan beberapa hal, antara lain :
     Mengidentifikasi struktur pekerjaan organisasi.
     Membawa keadilan dan keteraturan terhadap hubungan di antara pekerjaan-pekerjaan.
     Menyusun sebuah hierarki nilai pekerjaan yang dapat digunakan untuk membuat sebuah struktur gaji.
     Mencapai suatu consensus di antara manajer dan kalangan karyawan menyangkut pekerjaan dan gaji di dalam organisasi.
Ø  Job Description
Deskripsi Pekerjaan merupakan mengidentifikasi fungsi utama pekerjaan serta menyediakan informasi tentang berbagai tugas dan tanggung jawab yang terkandung dalam sebuah pekerjaan. Tujuan dari deskripsi pekerjaan adalah untuk menyediakan informasi organisasional dan struktural di samping informasi fungsional, sehingga memudahdan karyawan baru untuk memahami tugas dan tanggung jawabnya. Terdapat beberapa pembagian dalam deskripsi pekerjaan, pembagian tersebut yaitu:
(1) identifikasi pekerjaan,
(2) ringkasan pekerjaan,
(3) kewajiban serta tanggung jawab.
Deskripsi pekerjaan harus akurat. Bila diskripsi pekerjaan tidak akurat, dapat mengakibatkan karyawan kebingungan atau standar kerja yang tidak realistiknsehingga dapat mengurangi efektifitas kerja karyawan

3.     Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk lebih membedayakan SDM melalui pemberian kewenangan yang jelas, pengembangan kompetensi, pengembangan kepercayaan, pemanfaatan peluang, pemberian tanggung jawab, pengembangan budaya organisasi, dan pengembangan saling mendukung. Di dalam pemberdayaan sumber daya manusia terdapat beberapa komponen yang harus dipenuhi,komponen- komponen tersebut antara lain :
Ø  Kemampuan
Ø  Penempatan pegawai yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan
Ø  Kewenangan yang jelas
Ø  Tanggung jawab pegawai yang bersangkutan
Ø  Kepercayaan terhadap pegawai
Ø  Dukungan terhadap pegawai
Ø  Kemampuan
Ø  Motivasi

Manfaat pemberdayaan sumber daya manusia bagi perusahaan antara lain:
(1) Maningkatkan kinerja karyawan.
(2) Investasi perusahaan dalam SDM meningkat.
(3) Kualitas karyawan juga meningkat.
(4) Karyawan akan tambah loyal terhadap perusahaan.
(5) meningkatkan laba perusahaan.

2 komentar:

  1. Ya,kalo berhubungan dengan SDA yg dibuthkn dlm pengelolaannya juga termasuk psikologi,terutama dalam Psikologi Industri dan Organisasi

    BalasHapus
  2. Tambah sip ae kon iku na...wkwkwk

    BalasHapus